Di dunia digital modern, bukan data atau uang yang paling berharga — tapi perhatian manusia. Tahun ini, ekonomi attention 2025 menjadi fondasi baru bagi platform, kreator, dan brand untuk bersaing merebut satu hal yang langka: fokus netizen.
Menurut laporan DataReportal 2025, rata-rata pengguna internet global terpapar lebih dari 6.000 iklan digital per hari, namun hanya benar-benar memperhatikan kurang dari 20 di antaranya.
Apa Itu Ekonomi Attention?
Ekonomi attention (attention economy) adalah sistem di mana perhatian pengguna menjadi sumber daya utama yang dimonetisasi oleh media sosial, kreator, dan perusahaan teknologi.
Baca juga: AI Influencer 2025: Ketika Selebriti Digital Menguasai Media Sosial .
hanya soal fitur, tapi tentang bagaimana membuat pengguna bertahan sedetik lebih lama di platform mereka.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Algoritma yang Mempelajari Fokus.
AI menganalisis durasi tontonan, klik, dan reaksi untuk tahu apa yang paling menarik perhatian. - Konten “Hook” di 3 Detik Pertama.
Kreator berlomba menciptakan pembuka paling memikat agar audiens tidak swipe. - Notifikasi & FOMO.
Platform menciptakan rasa ingin tahu konstan agar pengguna terus kembali. - Personalisasi Maksimal.
Feed disusun berdasarkan kebiasaan mikro pengguna untuk menjaga engagement.
Menurut Hootsuite 2025, durasi rata-rata perhatian netizen kini turun dari 12 detik (2010) menjadi hanya 6,5 detik di 2025.
Dampak Ekonomi Attention bagi Netizen
- Positif:
- Munculnya konten kreatif dan efisien dalam penyampaian pesan.
- Informasi cepat tersampaikan ke publik luas.
- Peluang baru bagi kreator mikro untuk bersaing.
- Negatif:
- Overstimulasi digital yang memicu stres dan kecemasan.
- Konsumsi informasi dangkal karena terbiasa cepat.
- Manipulasi emosi untuk meningkatkan engagement.
Strategi Brand dan Kreator di Era Attention Economy
- Storytelling Singkat tapi Kuat.
Cerita tetap relevan meski durasi konten pendek. - Visual Impact.
Warna, ekspresi, dan transisi cepat jadi kunci menarik perhatian. - Authentic Hook.
Audiens lebih tertarik pada kejujuran daripada gimmick murahan. - Keseimbangan Frekuensi.
Terlalu sering muncul justru membuat audiens kebal terhadap pesan.
Menurut Social Media Today, strategi paling efektif 2025 bukan sekadar viral, tapi meaningful engagement — perhatian yang menghasilkan aksi nyata.
Prediksi Masa Depan Ekonomi Attention
- AI Eye Tracking. Platform akan memantau arah pandangan pengguna untuk mengukur fokus.
- Attention Token. Pengguna bisa “menjual” waktu mereka untuk reward digital.
- Mindful Marketing. Brand mulai menghargai fokus tanpa manipulasi.
- Personal Time Economy. Netizen mengatur sendiri kapan dan bagaimana mereka terpapar iklan.
Kesimpulan
Ekonomi attention 2025 membuktikan bahwa perhatian manusia adalah mata uang baru dunia digital. Dalam lautan konten dan notifikasi, siapa pun yang mampu merebut 10 detik fokus netizen — menang.
Namun, di balik kompetisi ini, tantangan terbesar bukan lagi menarik perhatian, tapi menjaganya dengan makna. Karena di dunia serba cepat ini, yang langka bukan informasi, melainkan waktu dan kesadaran kita.
